Ayat-Ayat Sajadah Dalam Al-Qur’an
Ayat-ayat sajadah di dalam Al-Qur’an ada 15. Hal ini telah diriwayatkan dari hadits marfu’ tetapi dhai’f. Dari Amru bin ‘Ash:
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَقْرَأَهُ خَمْسَ عَشْرَةَ سَجْدَةً فِي الْقُرْآنِ، مِنْهَا ثَلَاثٌ فِي الْمُفَصَّلِ، وَفِي سُورَةِ الْحَجِّ سَجْدَتَانِ
“Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam membaca lima belas ayat sajadah di dalam Al-Qur’an, di antaranya ada tigabelas ayat dalam surat Mufashal dan dua ayat dalam surat Al-Hajj.” [573.1]
10 diantaranya disepakati dan 4 masih dipersilisihkan, terdapat hadits shahih yang menjelaskan hal ini. Sedangkan 1 tidak ada riwayat shahih yang marfu’, tetapi sebagian sahabat melakukan sujud ketika membacanya, sehingga perbuatan sahabat ini dijadikan alasan disyariatkannya sujud pada ayat tersebut.
Sepuluh Ayat Yang Disepakati Sebagai Ayat Sajadah [573.2]:
1. Al-A’raf: 206
إِنَّ الَّذِينَ عِندَ رَبِّكَ لاَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِهِ وَيُسَبِّحُونَهُ وَلَهُ يَسْجُدُونَ
“Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu tidaklah merasa enggan menyembah Allah dan mereka mentasbihkan-Nya dan Hanya kepada-Nya-lah mereka bersujud” [573.3]
2. Ar-Ra’d: 15
وَللَّهِ يَسْجُدُ مَن فِى السَّمَاوَاتِ وَالاَْرْضِ طَوْعًا وَكَرْهًا وَظِلَالُهُم بِالْغُدُوِّ وَالاَْصَالِ
“Hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan kemauan sendiri ataupun terpaksa (dan sujud pula) bayang-bayangnya di waktu pagi dan petang hari” [573.4]
3. An-Nahl: 49-50
وَلِلّهِ يَسْجُدُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ مِن دَآبَّةٍ وَالْمَلآئِكَةُ وَهُمْ لاَ يَسْتَكْبِرُونَ يَخَافُونَ رَبَّهُم مِّن فَوْقِهِمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
“Dan kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang berada di langit dan semua makhluk yang melata di bumi dan (juga) para ma]aikat, sedang mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri. – Mereka takut kepada Tuhan mereka yang di atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka).” [573.5]
Dan diceritakan bahwa Umar radhiallahu ‘anhu membacanya di atas mimbar pada hari Jum’at, kemudian membungkuk melakukan sujud. [573.6] Dan atsar tentang hal ini telah disebutkan sebelumnya.
4. Al-Isra’: 107-109
اِنَّ الَّذِينَ أُوتُواْ الْعِلْمَ مِن قَبْلِهِ إِذَا يُتْلَى عَلَيْهِمْ يَخِرُّونَ لِلأَذْقَانِ سُجَّدًا وَيَقُولُونَ سُبْحَانَ رَبِّنَا إِن كَانَ وَعْدُ رَبِّنَا لَمَفْعُولاً وَيَخِرُّونَ لِلأَذْقَانِ يَبْكُونَ وَيَزِيدُهُمْ خُشُوعًا
“Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila Al-Qur’an dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud. – Dan mereka berkata, “Maha Suci Tuhan kami, Sesungguhnya janji Tuhan kami pasti dipenuhi. – Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu’.” [574.1]
5. Maryam: 58
إذَا تُتْلَى عَلَيْهِم آياتُ الرَّحْمَنِ خَرُّوا سُجّداً وَبُكِيّا
“Apabila dibacakan ayat-ayat Allah yang Maha Pemurah kepada mereka, Maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis.” [574.2]
6. Al-Hajj: 18
أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يَسْجُدُ لَهُ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَمَن فِي الأرْضِ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ وَالنُّجُومُ وَالْجِبَالُ وَالشَّجَرُ وَالدَّوَابُّ وَكَثِيرٌ مِّنَ النَّاسِ وَكَثِيرٌ حَقَّ عَلَيْهِ الْعَذَابُ وَمَن يُهِنِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِن مُّكْرِمٍ إِنَّ اللَّهَ يَفْعَلُ مَا يَشَاء
“Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia? dan banyak di antara manusia yang telah ditetapkan azab atasnya. Dan siapa yang dihinakan Allah Maka tidak seorangpun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang dia kehendaki.” [574.3]
7. Al-Furqan: 60
وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ اسْجُدُوا لِلرَّحْمَنِ قَالُوا وَمَا الرَّحْمَنُ أَنَسْجُدُ لِمَا تَأْمُرُنَا وَزَادَهُمْ نُفُورًا
“Dan apabila dikatakan kepada mereka: “Sujudlah kamu sekalian kepada yang Maha Penyayang”, mereka menjawab, “Siapakah Yang Maha Penyayang itu? apakah kami akan sujud kepada Tuhan yang kamu perintahkan kami (bersujud kepada-Nya)?” Dan (perintah sujud itu) menambah mereka jauh (dari iman). [574.4]
8. An-Naml: 25–26
أَلَّا يَسْجُدُوا لِلَّهِ الَّذِي يُخْرِجُ الْخَبْءَ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَيَعْلَمُ مَا تُخْفُونَ وَمَا تُعْلِنُونَ اللَّهُ لا إِلَهَ إِلَّا هُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ
“Agar mereka tidak menyembah Allah yang mengeluarkan apa yang terpendam di langit dan di bumi, dan Yang Mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan. – Allah, tiada Tuhan yang disembah kecuali Dia, Tuhan yang mempunyai ‘Arsy yang besar.” [575.1]
9. As-Sajadah: 15
إِنَّمَا يُؤْمِنُ بِآياتِنَا الَّذِينَ إِذَا ذُكِّرُوا بِهَا خَرُّوا سُجَّداً وَسَبَّحُوا بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَهُمْ لا يَسْتَكْبِرُونَ
“Sesungguhnya orang yang benar-benar percaya kepada ayat-ayat kami adalah mereka yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat itu mereka segera bersujud seraya bertasbih dan memuji Rabbnya, dan mereka tidaklah sombong.” [575.2]
10. Fushshilat: 37-38
وَمِنْ آيَاتِهِ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ لا تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلا لِلْقَمَرِ وَاسْجُدُوا لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَهُنَّ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ فَإِنِ اسْتَكْبَرُوا فَالَّذِينَ عِنْدَ رَبِّكَ يُسَبِّحُونَ لَهُ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَهُمْ لا يَسْأَمُونَ
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam dan siang, matahari dan bulan. janganlah kalian sembah matahari maupun bulan, tapi sembahlah Allah yang menciptakannya, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah. – Jika mereka menyombongkan diri, maka mereka (malaikat) yang di sisi Tuhanmu bertasbih kepada-Nya di malam dan siang hari, sedang mereka tidak jemu-jemu.” [575.3]
Menurut jumhur ulama, tempat untuk bersujud tilawah adalah setelah ayat لا يَسْأَمُونَ, namun menurut Malikiyyah, adalah setelah ayat (إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ).
Empat Ayat Sajadah Yang Diperselisihkan, Namun Dalilnya Shahih
11. Shad: 24:
وَظَنَّ دَاوُودُ أَنَّمَا فَتَنَّاهُ فَاسْتَغْفَرَ رَبَّهُ وَخَرَّ رَاكِعاً وَأَنَابَ
“Dan Daud mengetahui bahwa kami mengujinya; Maka ia meminta ampun kepada Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertaubat.” [575.4]
Menurut Abu Hanifah, Tsauri, Imam Ahmad -dalam salah satu riwayatnya-, Ishaq dan Abu Tsaur ayat di atas termasuk ayat sajadah yang disunnahkan untuk sujud [575.5]. Dengan landasan dalil sebagai berikut:
§ Hadits riwayat Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma :
( ص ) لَيْسَتْ مِنْ عَزَائِمِ اَلسُّجُودِ , وَقَدْ رَأَيْتُ اَلنبيَّ صلى الله عليه وسلم يَسْجُدُ فِيهَا
“Pada surat Shad tidak ada kewajiban untuk sujud tilawah, namun aku melihat Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam sujud ketika membacanya.” [576.1]
§ Riwayat Mujahid radhiallahu ‘anhu :
سألت ابن عباس: من أين سُجِدَت؟ فَقَالَ: أو ما تقرأ [وَمِنْ ذُرِّيَّتِهِ دَاوُودَ وَسُلَيْمَانَ] إلي قوله: [أُولَئِكَ الَّذِينَ هَدَى اللَّهُ فَبِهُدَاهُمُ اقْتَدِهِ] فَكَانَ دَاوُدُ مِمَّنْ أُمِرَ نَبِيُّكُمْ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَقْتَدِيَ بِهِ فَسَجَدَهَا دَاوُدُ عَلَيْهِ السَّلَام فَسَجَدَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
“Aku bertanya kepada Ibnu Abbas pada ayat mana kamu bersujud?” Ibnu Abbas menjawab, “Apakah kamu tidak membaca ayat; [Dan kepada sebahagian dari keturunannya (Nuh) yaitu Daud, Sulaiman,…] (Al An’am: 84). Hingga firman Allah Ta’ala, [Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka ikutilah petunjuk mereka] (Al-An’am: 90). [576.2] Nabi Daud adalah salah seorang yang diperintahkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam untuk kalian ikuti. Maka ketika Daud alaihissalam sujud pada surat itu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam pun sujud.” [576.3]
§ Riwayat dari Mujahid radhiallahu ‘anhu, ia bertanya kepada Ibnu ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma :
أَفِي (ص) سَجْدَةٌ؟ فَقَالَ: نَعَمْ ثُمَّ تَلَا (وَوَهَبْنَا لَهُ إِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ) إِلَى قَوْلِهِ (فَبِهُدَاهُمُ اقْتَدِهْ) ثُمَّ قَالَ هُوَ مِنْهُمْ. وَقَالَ ابْنُ عَبَّاس: رَأيْتُ عُمَرَ قَرَأَ (ص) عَلىَ المِنْبَرِ فَنَزَلَ فَسَجَدَ فِيْهَا ثُمَّ رَقِىَ عَلَى المِنْبَر
“Apakah di dalam surat Shaad terdapat ayat sadjah?” Ibnu Abbas menjawab; “Ya.” Lalu dia membaca: [Dan Kami telah menganugerahkan Ishak dan Yaqub kepadanya…] hingga ayat: [Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka ikutilah petunjuk mereka]. Kemudian Ibnu Abbas berkata, “Daud termasuk dari mereka”. Dan Ibnu Abbas berkata, “Aku melihat Umar membaca Surat Shaad di atas mimbar, kemudian ia membungkuk sujud, setelah itu ia naik kembali ke atas mimbar.” [576.4]
§ Riwayat dari Saib bin Yazid radhiallahu ‘anhuma :
رَأَيْتُ عُثْمَانَ سَجَدَ فِي [ص]
“Aku melihat Utsman sujud pada surat Shaad” [576.5]
Tiga Ayat Sajadah Pada Surat Mufasshal (Pendek-Pendek):
Menurut Abu Hanifah, Tsauri, Syafi’i dan Ahmad; bahwa ayat-ayat ini merupakan ayat sajadah –yang dianjurkan untuk– sujud tilawah di dalamnya. [577.1]
12- An-Najm: 62
فَاسْجُدُوا لِلَّهِ وَاعْبُدُوا [577.2]
“Maka bersujudlah kepada Allah Subhanahu wata’ala dan sembahlah (Dia).
Hal ini berlandaskan dalil di bawah ini:
§ Hadist riwayat Ibnu Masu’d radhiallahu ‘anhuma :
أَنَّهُ قَرَأَ سُورَةَ النَّجْمِ فَسَجَدَ ، وَمَا بَقِىَ أَحَدٌ مِنَ الْقَوْمِ إِلاَّ سَجَدَ…
“Bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam membaca Surat an-Najm kemudian belau sujud, tidak ada satu orang pun dari kaum kecuali semuanya ikut sujud” [577.3]
Begitu juga dalam riwayat Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma yang serupa dengan hadits ini sebagaimana telah kami sebutkan pada pembahasan sebelumnya.
§ Bahwa Umar bin Khattab bersujud pada surat an-Najm, haditsnya telah disebutkan pada pembahasan sebelumnya dengan sanad shahih.
Catatan Tambahan:
Begitu juga terdapat hadits dari Zaid bin Tsabit yang meninggalkan sujud pada bacaan surat tersebut,
أنَّهُ قَرَأَ عَلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم النَّجْمَ فَلَمْ يَسْجُدْ فِيهاَ
“Bahwa ia membaca surat an-Najm di hadapan Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam (pada ayat sujud) tetapi ia tidak melakukan sujud di dalamnya.” [577.4]
13- Al-Insyiqaq: 20-21
فَمَا لَهُمْ لاَ يُؤْمِنُونَ وَإِذَا قُرِىءَ عَلَيْهِمُ الْقُرْءَانُ لاَ يَسْجُدُونَ
“Lantas mengapa mereka tidak mau beriman – Dan apabila Al-Qur’an dibacakan kepada mereka, mereka tidak bersujud.”
Hal ini berdasarkan dalil berikut:
§ Sujudnya Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu pada ayat tersebut serta ucapannya yang mengatakan:
سَجَدْتُ بِهَا خَلْفَ أَبِي الْقَاسِمِ صلى الله عليه وسلم ، فَلا أَزَالُ أَسْجُدُ بِهَا حَتَّى أَلْقَاهُ
“Aku bersujud di belakang Abu Qasim (Rasulullah), Dan aku terus melakukannya (sujud) hingga nanti aku menemui Rasulullah (wafat)” [578.1]
§ Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu ia berkata:
سَجَدَ أبُوْ بَكْرٍ وَعُمَرُ رضي الله عنهما فِي [إذَا السَّمَاءُ انْشَقَّتْ] و [اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الذي خَلَقَ] وَمَنْ هُوَ خَيْرٌ مِنْهُمَا صلى الله عليه وسلم
“Abu Bakar dan Umar melakukan sujud tilawah pada ayat [Apabila langit terbelah] dan [Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan] serta hal ini juga dilakukan oleh orang yang lebih mulia dari mereka berdua (yaitu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam). [578.2]
§ Riwayat Shahih dari Ibnu Umar, Ibnu Masu’d dan ‘Ammar radhiallahu ‘anhum. [578.3]
14- Al-‘Alaq: 19
كَلاَّ لاَ تُطِعْهُ وَاسْجُدْ وَاقْتَرِبْ
“Sekali-kali jangan, janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah serta dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan”. [578.4]
Berlandaskan hadits riwayat Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu di atas bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, Abu Bakar, dan Umar bin Khattab radhiallahu ‘anhum melakukan sujud tilawah pada ayat ini.
Ayat Sajadah Yang Diperselisihkan Dan Tidak Ada Hadits Marfu’ Yang Shahih
15- Surat: Al-Hajj: 77
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ارْكَعُوا وَاسْجُدُوا وَاعْبُدُوا رَبَّكُمْ وَافْعَلُوا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, ruku’lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan.” [578.5]
Menurut Imam Syafi’i dan Imam Ahmad [579.1] ayat ini termasuk ayat sajadah yang disunnahkan untuk sujud, dengan dalil hadist Uqbah bin Amir radhiallahu ‘anhuma ia bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.
أَفِي الحَجِّ سَجْدَتَانِ؟ قَالَ: “نَعَمْ, وَمَنْ لَمْ يَسْجُدْهَا فَلاَ يَقْرَأْهَا
“Apakah dalam Surat al-Hajj terdapat dua sujud tilawah?” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab, “Ya, dan siapa yang tidak ingin sujud, agar tidak membacanya” [579.2]
Hadist ini dha’if. Namun beberapa sahabat berpendapat bahwa ayat ini termasuk ayat sajadah. Di antara sahabat yang mengatakannya adalah Umar bin Khattab, Ali, Ibnu Umar, Ibnu Abbas, Ibnu Masu’d, Abu Musa, Abu Darda’, dan ‘Ammar bin Yasir. Begitu juga dengan Abu Abdurrahman as-Silmi, Abu ‘Aliyah dan Zar bin Jaisy. Ibnu Qudamah berkata, “Setahu kami belum ada yang menentang pendapat mereka selama masa sahabat tersebut”.
Penulis berkata: Hal ini menunjukkan bahwa ayat di atas memang termasuk ayat sajadah yang disunnahkan untuk sujud. Wallahu A’lam.
Referensi
[573.1] Hadits Riwayat: Abu Daud (1401), Ibnu Majah (1057), Hakim (1/223), dan Al-Baihaqi (2/314). Dhaif
[573.2] Syarhul-Ma’ani karangan Thahawi (1/359), At-Tamhid (19/131), Al-Muhalla (5/105 dan setelahnya)
[573.3] Al-Qur`an Surat: Al-A’raf: 206
[573.4] Al-Qur`an Surat: Ar-Ra’d: 15
[573.5] Al-Qur`an Surat: An-Nahl: 49-50
[573.6] Shahih, telah dibahas sebelumnya dalam bab “Hukum Sujud”
[574.1] Al-Qur`an Surat: Al-Isra’: 107-109
[574.2] Al-Qur`an Surat: Maryam: 58
[574.3] Al-Qur`an Surat: Al-Hajj: 18
[574.4] Al-Qur`an Surat: Al-Furqan: 60
[575.1] Al-Qur`an Surat: An-Naml: 25, 26
[575.2] Al-Qur`an Surat: As-Sajadah: 15
[575.3] Al-Qur`an Surat: Fushshilat: 37, 38
[575.4] Al-Qur`an Surat: Shad: 24
[575.5] At-Tamhid (19/131), Al-Bada-i’ (1/193), Ad-Dasuqi (1/308), Al-Majmu’ (4/60), Al-Mughni (1/618)
[576.1] Hadits Riwayat: Al-Bukhari (1069), Abu Daud (1409), dan At-Tirmidzi (577)
[576.2] Al-Qur`an Surat:Al-Ana’m: 84-90
[576.3] Hadits Riwayat: Al-Bukhari (4807), Ahmad (3215), Al-Baihaqi (2/319)
[576.4] Hadits Riwayat: Ibnu Abi Syaibah (4267), Abdurrazaq (5862), dan Al-Baihaqi (2/319). Sanadnya Shahih
[576.5] Hadits Riwayat: Ibnu Abi Syaibah (4257), Abdurrazaq (5864), dan Al-Baihaqi (2/319). Sanadnya Shahih
[577.1] At-Tamhid (19/131), Al-Bada-i’ (1/193), Al-Majmu’ (4/62), dan Al-Mughni (1/617)
[577.2] Al-Qur`an Surat: An-Najm: 62
[577.3] Hadits Riwayat: Al-Bukhari (1070), dan Muslim (576)
[577.4] Hadits Riwayat: Al-Bukhari (1072), dan Muslim (577)
[578.1] Hadits Riwayat: Al-Bukhari (766), dan Muslim (578)
[578.2] Hadits Riwayat: An-Nasa`i dalam Al-Kubra (1037), Thayalisi (2499), dan Abdurrazaq (5886). Shahih
[578.3] Lihat Atsar dari mereka dalam kitab “Fathurrahman bi Ahkami wa Mawadhi’i Sujudil-Qur’an” karangan Abu Umair –semoga Allah menjaganya– (69-70)
[578.4] Al-Qur`an Surat: Al-‘Alaq:19
[578.5] Al-Qur`an Surat: Al-Hajj: 77
[579.1] At-Tamhid (19/131), Al-Majmu’ (4/62), dan Al-Mughni (1/618)
[579.2] Hadits Riwayat: Abu Daud (1402), At-Tirmidzi (578), dan Ahmad (4/151). Dhaif